1. Tarantula Sazima
Tarantula Sazima adalah tarantula
berwarna biru yang termasuk langka. Tarantula ini berasal dari Brazil. Brazil
sendiri merupakan salah satu wilayah di bumi yang memiliki keanekaragaman
hayati dan merupakan sumber utama penemuan spesies baru. Karena di Brazil
sendiri terdapat hutan Amazon dan pegunungan Andes.
Namun, tarantula ini hampir punah dan
hidupnya terancam oleh karena banyaknya perdagangan hewan gelap untuk
peliharaan. Nama Latin dari spesies ini adalah Pterinopelma sazimai.
2. Cacing Setan
Cacing Setan ini dinamai Faust Mephistopheles, merupakan jenis nematoda yang dapat hidup di
lingkungan yang ektrim dengan kondisi terparah. Spesies dari jenis Mephisto Halicephalobus ini dapat hidup di lingkungan yang
memiliki tekanan atmosfer besar dengan temperatur 37 derajat Celcius. Para
ilmuwan menemukan hewan ini setelah menggali sejauh 3,5 km di Afrika Selatan.
3. Kaktus berjalan
Spesies di atas disebut dengan kaktus
berjalan. Organisme ini merupakan sebuah kelompok lopodians yang memiliki tubuh berlapis baja dan bentuknya seperti cacing. Organisme
ini juga memiliki kaki berduri dan bersendi, yang merupakan hewan
arthropoda.
Kaktus berjalan ini bergenus Diania.
Namun sayangnya, organisme ini ternyata sudah punah. Bukti keberadaan spesies
ini ditemukan di serpihan bebatuan dari Cina.
4. Tawon Bom – Penyelam
Tawon parasit di atas ditemukan di
wilayah Madrid, Spanyol dan sekitarnya. Spesies ini memiliki cara yang unik
ketika meletakkan telur mereka. Pertama – tama, mereka berburu semut yang
merupakan mangsanya. Mereka akan terbang sekitar 1 cm di atas tanah untuk
menyerang semut tersebut. Ketika semut tersebut lengah, tawon tersebut akan
menaruh telurnya dari belakang dalam waktu kurang dari 1/20 per detik. Kemudian
tawon tersebut akan membungkus tubuh si semut beserta telur yang ditaruhnya.
Semut yang dibungkus tersebut ditujukan untuk menjadi makanan bagi larva yang
keluar dari telur tersebut.
5. Jamur Spongebob Squarepants
Namanya mirip dengan tokoh kartun
Spongebob Squarepants. Spesies di atas merupakan sebuah jamur yang berbentuk
seperti busa spons. Jamur ini dapat diperas tubuhnya dan kembali ke semula
layaknya sebuah busa spons. Jamur ini termasuk ke dalam genus Spongiforma dan memiliki bentuk yang unik. Kabarnya,
aroma jamur ini seperti buah – buahan.
6. Sosis Pengelana Berkaki
Spesies baru di atas sebenarnya masih sekeluarga dengan kaki seribu.
Namun bedanya, kaki seribu di atas merupakan kaki seribu terbesar di dunia
sehingga bentuknya mirip seperti sosis. Kaki seribu ini memiliki panjang sekitar
16 cm dengan diameter sebesar 1,5 cm dan memiliki 56 buah cincin segmen tubuh.
Setiap segmen tubuhnya memiliki 2 pasang kaki. Spesies baru ini diberi namaCrurifarcimen
vagans dan
ditemukan di Pegunungan Eastern Arc, Tanzania.
7. Anggrek Malam yang Bercahaya
Sebuah anggrek yang menyala pada malam
hari, jenis ini merupakan spesies baru yang pertama dari jenisnya. Hanya
anggrek ini yang ditemukan dapat menyala pada malam hari. Menurut para ahli
botani, penyebab mengapa anggrek ini dapat menyala di malam hari masih perlu
diteliti lebih lanjut. Tanaman ini ditemukan oleh seorang peneliti Belanda
dalam ekspedisinya ke Britania, sebuah pulau dekat Papua Nugini.
8. Monyet hidung pesek
Monyet berhidung pesek ini merupakan
spesies yang langka dan hanya ada sekitar 20.000 ekor di seluruh dunia.
Sebanyak 4.000 dari mereka diam di wilayah pegunungan Cina.
Untuk melindungi monyet dari genus
Rhinopithecus ini, pemerintah di Cina mendirikan Cagar Alam Nasional Zhouzi.
Nama Latin monyet berhidung pesek ini adalah Rhinopithecus
roxellana.
Asal usul nama Latin dari
monyet ini diinspirasi oleh seorang selir berhidung pesek milik Sultan pada
abad ke – 15. Monyet jenis ini memakan lumut rendah protein dan kulit kayu.
Untuk melindungi diri dari pemangsanya, yaitu macan tutul, monyet berhidung
pesek ini berkumpul di dalam kelompoknya yang banyak.
8. Bunga Poppy Nepal Musim Gugur
Bunga poppy banyak terdapat di Nepal.
Bunga poppy pada gambar di atas memiliki warna yang indah dan berseri.
Bunga poppy ini tinggal di lingkungan
yang ekstrim, yaitu pada ketinggian sekitar 3.352 meter hingga 4.200 meter di
Nepal tengah. Jenis spesies ini sebenarnya bukan merupaka jenis spesies
baru.
Pada tahun 1962, seorang ahli botani
Adam Stainton telah menemukannya di pegunungan Himalaya. Dan pada tahun 1994,
seorang staff dari Departemen Sumber Daya Tanaman Tokyo juga telah
menemukannya.
10. Ubur – ubur terikat Bonaire
Ubur – ubur kotak terikat Bonaire ini
hidup di wilayah Kepulauan Karibia. Lebih tepatnya di sebuah perairan dekat
dengan Pulau bernama Bonaire di Karibia.
Ubur – ubur tersebut merupakan sebuah
spesies yang indah namun mematikan. Hewan ini memiliki racun pada ekornya yang
panjang dan berwarna – warni. Bentuknya kotak seperti layang – layang.
Setelah dibandingkan dengan
ubur – ubur lain yang sejenis, the Coalition of the Public Understanding of Science menyatakana bahwa ubur – ubur
ini merupakan jenis spesies baru. Oleh sebab itu, seorang guru biologi kelautan
bernama Lisa Peck memberi nama spesies baru ini Tamoya ohboya.
Sumber:
apakabardunia.com
jadiberita.com
photos: junglemagazine.com